Sebuah pertanyaan dikemukakan kepada Maulana Zakariyya rah.a.:
Kami perhatikan, bahwa kemuliaan dan kewibawaan ulama secara sengaja hendak dihapus dan kami mendengar mereka dikecam dan dihina di setiap perhimpunan. Bagaimana pendapat Anda ?
Penjelasan Maulana Zakariyya :
Apa yang Anda katakan sangatlah benar, tetapi saya ingin bertanya kepada Anda, "Pada zaman manakah yang dikatakan tidak terdapat permusuhan terhadap ulama? Dan pada zaman kapankah mereka tidak disakiti? Apakah Imam Abu Hanifah tidak dipenjara? Tidakkah Imam Malik rah.a. dicambuk dengan buruk? Dan betapa besar penderitaan yang terpaksa dihadapi oleh Imam Ahmad bin Hambal rah.a.?
Imam dan ulama manapun yang Anda sebutkan, akan Anda dapatkan mereka telah menjadi mangsa serangan musuh, hanya sedikit yang terkecuali. Benarlah ucapan Ali bin Abi Thalih ra.,
"Orang jahil adalah musuh ulama." ( Kitab Durrul Mantsur ).
Demikianlah, dan pada masa yang akan datang, keadaan seperti ini akan terus bertambah, bahkan Nabi saw. telah menyebutnya sebagai salah satu tanda-tanda hari Kiamat. Di dalam berbagai hadits mengenai tanda hari Kiamat, masalah ini pun disebutkan di dalamnya.
Tanda-Tanda Kiamat
Kebanyakan di antara tanda-tanda itu telah mulai muncul. Dan tanda-tanda yang belum muncul, telah terlihat tanda-tanda kedatangannya tidak berapa lama lagi. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan; mengapa permusuhan dan pertengkaran ini semakin meruncing. Namun, apa yang kita lihat pada hari ini, masih tidak berarti apapun jika dibandingkan dengan apa yang akan datang pada masa kemudian. Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang suatu masa, dimana alim ulama akan dibunuh seperti anjing, kecuali jika ulama pada masa itu menjadi gila..." ( yaitu tidak terpancar cahaya kerisauan untuk mengishlah diri ). Sebuah hadits menyatakan bahwa, "Akan datang suatu zaman, dimana kepemimpinan ulama tidak lagi diikuti. Dan tidak ada lagi sifat memuliakan orang-orang shaleh. Orang-orang tua tidak lagi dihormati, dan tidak ada kasih sayang terhadap yang muda, ( disebabkan nafsu duniawi ) pembunuhan demi pembunuhan akan terjadi, apa yang dibenarkan tidak lagi dipedulikan, orang-orang shaleh akan berkelana dengan rasa takut, dan manusia pada zaman itu adalah makhluk yang terburuk. Dan pada hari Kiamat, tidak sedikit pun Allah melihat dengan rahmat-Nya ke arah orang-orang tersebut." Rasulullah saw. juga bersabda, "Akan datang suatu zaman, dimana orang-orang yang benar-benar beriman akan berkelana secara sembunyi-sembunyi, sebagaimana orang munafik berkelana di kalangan kaum secara rahasia." ( Sumber: Kitab Al-Ishabah ).
Lihatlah bagaimana orang-orang shaleh dihina dan dicemoohkan dengan sangat keterlaluan. Dan perbuatan-perbuatan yang demikian buruk itu, sangat jauh bandingannya dengan apa yang kita saksikan pada hari ini.
Kita membicarakan penghinaan dan cemohan yang dilemparkan ke atas alim ulama dan orang-orang shaleh, padahal yang lebih sedih lagi pada hari ini, para sahabat ra. pun sudah tidak terhindar lagi dari serangan dan cemohan tersebut. Hal itu sudah menjadi fakta yang dilakukan oleh orang-orang Syi'ah. Pada masa lalu, perbuatan yang sangat hina ini sangat masyhur di kalangan mereka. Namun, dewasa ini perbuatan terkutuk ini juga dilakukan oleh sebagian cendekiawan Ahli Sunni. Mereka tanpa segan berani mencemarkan kehormatan para sahabat ra. dengan ungkapan-ungkapan sekehendak hati mereka dan sekehendak otak mereka. Dan sayangnya, sangat sedikit orang yang berusaha mencegah dan mengingatkan mereka!
Mari kita simak, peringatan keras dari Rasulullah saw., "Barangsiapa mencemoohkan sahabatku, maka Allah, para malaikat dan seluruh manusia akan melaknatnya." ( Kitab Jami'ush Shaghir ).
Rasulullah saw. berdoa dengan berkata, "Ya Allah, janganlah aku dan kalian ( para sahabat ) hidup pada suatu zaman yang alim ulamanya tidak dituruti, orang-orang shaleh tidak dihormati. Manusia pada zaman itu, hati mereka seperti ajmi ( kafir ) namun lidah mereka fasih seperti lidah-lidah Arab." ( Kitab At-Targhib ).
Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang suatu masa, orang-orang yang berpegang teguh pada agama, akan sangat sulit seperti menggenggam bara api dengan tangannya." ( Kitab Al-Ishabah ).
Sebuah hadits tentang tanda-tanda Kiamat menyebutkan sabda Nabi saw., "Orang yang benar-benar beriman dalam suatu keluarga, akan lebih terhina dan tidak berguna daripada anak kambing." Beliau bersabda, "Dalam lingkungan keluarga, orang fasik akan dianggap ketua, orang zhalim akan diserahi urusan keluarga dan orang itu akan dihormati dan disanjung hanya agar ia dan orang lain dapat terselamat dari keonaran yang akan ditimbulkannya." ( Al-Ishabah ).
Yang berikut ini juga termasuk yang akan menimbulkan tanda-tanda Kiamat, yaitu; banyak penyanyi wanita, penggunaan alat musik merajalela, arak banyak diminum, dan umat dahulu akan dihina dan dicemohkan. Hadits lain juga menggambarkan keadaan zaman yang akan datang, "Suatu zaman akan datang, dimana orang-orang yang beragama ( yang takut Allah ) tidak dapat menyelamatkan imannya kecuali ia lari dari gunung ke gunung, dari lubang ke lubang, seperti seekor srigala lari dengan anak-anaknya. Itulah zamannya, masa untuk mendapatkan rezeki yang halal sangat sulit tanpa berbuat dosa kepada Allah." ( Al-Ishabah ).
Tanda-tanda selanjutnya adalah: Akan terjadi kejatuhan ekonomi, bertambah banyak anak-anak di luar nikah dilahirkan, orang-orang yang berharta akan dihormati dan disanjung, kemungkaran akan mengatasi suasana, mendadak terjadi pertumbuhan bangunan besar-besaran. ( Al Ishabah ).
Tanda-tanda lainnya ialah: Banyak pembicaraan buruk, berakhlak tidak baik terhadap tetangga, banyak terjadi kematian tiba-tiba ( hal ini sudah banyak terjadi sekarang, di mana orang-orang mati tiba-tiba karena serangan jantung, kegagalan jantung berfungsi atau penyakit jantung ).
Ringkasnya, tanda-tanda Kiamat itu banyak dan bermacam-macam. Para ulama telah mengumpulkannya dalam kitab-kitab khusus mengenainya. Apabila kebanyakan tanda-tanda ini telah muncul, maka tiada alasan lagi bahwa tanda-tanda berikutnya yang belum muncul, akan segera muncul pada masa yang akan datang. Tanda-tanda itu pun pasti akan muncul.
0 komentar:
Posting Komentar