Kamis, 29 Juli 2010

Penghinaan Terhadap Ulama

Dewasa ini, bukan hanya ulama yang menjadi sasaran, setiap orang yang takut kepada Allah dan ahli agama akan menghadapi ketentuan seperti ini. Berpegang teguh dan beramal agama itu lebih berat daripada menggenggam bara api. Sebuah hadits lain menyatakan bahwa tanda Kiamat ialah, ucapan orang-orang shaleh dan bertakwa akan didustakan/ disangkal, sedangkan ucapan para pendusta justru dipercaya. Ali bin Abi Thalib ra. berkata, "Suatu ketika, Rasulullah saw. bersabda, "Bagaimana keadaanmu, jika para pemuda menjadi fasiq dan para wanita berbuat durhaka?" Para sahabat bertanya, "Benarkah itu akan terjadi?" Jawab Rasulullah saw., "Tidak ragu lagi, hal itu akan terjadi bahkan akan lebih dahsyat lagi." Kemudian Rasulullah saw. berkata, "Bagaimana keadaanmu, jika kamu mengajak manusia kepada kemaksiatan dan mencegah mereka dari kebaikan?" Para sahabat bertanya, "Benarkah hal itu akan terjadi?" Rasulullah saw. menjawab, "Tidak ragu lagi, hal itu akan terjadi, bahkan lebih dahsyat lagi." Kemudian Rasulullah saw. bertanya, "Bagaimana keadaanmu, jika kamu menganggap perbuatan maksiat adalah kebaikan dan perbuatan baik dianggap kemaksiatan?" ( Kitab Majma'ul Zawaid ).

Dua pernyataan terakhir di atas sangatlah penting. Berbuat maksiat adalah suatu keburukan, namun lebih sangat buruk lagi dan selama-lamanya adalah buruk, yaitu jika menganggap kemaksiatan itu kebaikan. Menurut syariat, berbuat maksiat tidak seburuk menganggap baik terhadap kemaksiatan. Perbuatan demikian itu menggambarkan kerusakan aqidah seseorang. Dan kerusakan aqidah adalah lebih dahsyat daripada kerusakan amal. Seseorang mungkin berdosa besar, tetapi dosa itu tidak menjerumuskannya kepada kekufuran. Sebaliknya, jika seseorang menghina, mengejek, atau meremehkan suatu syariat yang kecil --tapi telah dibuktikan dan diterima sebagai suatu hukum syariat yang terpenting--, maka ia terkeluar dari Islam dan menjadi kafir.

Tanda-tanda itu telah mulai bermunculan dan dapat Anda saksikan sekarang ini. Sekarang saya bertanya kepada Anda; Jika alim ulama dan orang-orang yang berpegang teguh pada agama telah ditolak dan dicemohkan, apakah itu sesuatu yang mengherankan untuk masa sekarang ini?

Suatu ketika, Abdulah bin Mas'ud ra. memberitahu seseorang, "Sekarang kamu hidup pada zaman di mana banyak alim ulama dan sedikit qari Al Qur’an ( mahir membaca Al Qur’an ). Pengajaran Al Qur’an lebih diutamakan daripada ( perbaikan ) hurufnya. Sangat sedikit orang yang meminta dan banyak orang yang memberi. Shalat mereka lama-lama dan panjang-panjang, sedangkan khutbahnya ringkas saja. Orang-orang lebih mengutamakan amalan mereka daripada kehendak dan hawa nafsunya. Namun, tidak berapa lama lagi akan datang suatu zaman, dimana terdapat sedikit ulama dan banyak qari. Fokus pengajaran Al Qur’an lebih diutamakan pada hurufnya daripada pengajaran dan pemahamannya. Banyak yang meminta dan sedikit sekali yang memberi. Khutbah disampaikan panjang lebar sedangkan shalatnya sangat ringkas. Manusia akan mengutamakan kehendak dan hawa nafsunya daripada amal shaleh." ( Kitab Jami'ush Shaghir ).

Semua itu akan muncul dan sebagian telah terjadi di tengah kita. Dan selalu menjadi kebiasaan Allah, bahwa para wali Allah dan alim ulama tidak akan terlepas dari cemohan dan serangan musuh. Tidak ada dalam sejarah, bahwa tidak terjadi penolakan dan penghinaan terhadap alim ulama. Di dalam hadits, kita mendapatkan sebuah sabda Nabi saw.,

"Sesungguhnya menjadi hak Allah, bahwa mengenai apapun urusan dunia ini, Dia mengangkat ( derajat ) dan Dia juga menurunkan ( derajat )." ( Hadits Riwayat Bukhari, Abu Dawud, Nasa'i, Ahmad – Kitab Jami'ush Shaghir ).

Atas dasar inilah, jika kalian merenungkan keadaan dunia dan sejarahnya, lalu kalian renungkan keadaan semua zaman yang tercatat di dalam sejarah, lalu kalian renungkan keadaan zaman kita sekarang ini, maka terbuktilah kebenaran tersebut. Anda dapat melihat bagaimana seseorang itu dikenal karena kegiatannya ( jadwal kegiatannya padat seperti artis, pejabat, dll ), lalu Anda pun akan melihat ia dihina karena kegiatannya yang sama ( contoh artis bisa ngetop karena infotainment tapi juga bisa jatuh karena infotainment ). Anda dapat melihat seseorang itu dipuji dan disanjung di surat-surat kabar, poster-poster dan spanduk-spanduk, namun kemudian ia dihina dan ditolak di surat-surat kabar dan poster-poster yang sama. Ia mendapat kemasyhuran di suatu lingkungan, namun ia pun akan dihina, dilecehkan dan disakiti di lingkungan yang sama. Anda akan dapatkan perubahan sikap ini terjadi dalam proses yang panjang atau dalam proses yang singkat. Namun saya hampir meyakini dan memastikan bahwa tidak ada pengecualian dalam aturan ini.


Demikianlah apa yang dijelaskan oleh Maulana Zakariyya, bahwa penolakan terhadap ulama bukan sesuatu yang perlu dicemaskan. Dan menurut Maulana Zakariyya, alim ulama tidak perlu menguras perhatian mereka atas hal ini atau berusaha menentang untuk menghilangkannya. Namun, apa yang mesti kita lakukan ialah,

Hendaklah berusaha membersihkan dan menyucikan antara diri mereka dengan Allah.

Dalam hal apapun, setiap kita hendaknya tidak mengangkat jari berbuat apapun untuk mendapatkan kemuliaan serta kemasyhuran. Apapun yang dilakukan, hendaknya senantiasa bertujuan untuk mendapat ridha Allah, melindungi agama dan untuk meninggikan kalam Allah serta menegakkan kebenaran di atas segalanya. Jika ada orang lain yang membantu, maka alhamdulillah. Sebaliknya, jika tidak ada yang datang membantu, hendaknya tidak kecewa. Bukankah para Nabi as. telah mendapat penderitaan yang dahsyat di tangan orang-orang yang tidak mengenal kebenaran? Bukankah mereka terpaksa menerima cemohan dan penghinaan? Bukankah di antara mereka ada yang dilukai dan disakiti tubuhnya? Bukankah ada di antara para Nabi yang dibunuh? Lihatlah apa yang dialami oleh Rasulullah saw.. Mereka menuduhnya ahli sihir, orang gila, tukang teluh, pemecah-belah, dan berbagai tuduhan lainnya. Semua itu dituduhkan kepada beliau, namun beliau tetap tabah dan bersabar.

0 komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP